TAPTENG-Kapal speedboat bermerek Dolphin mengangkut 34 orang wisatawan, terbalik setelah dihantam ombak besar yang disertai badai di sekitaran Pulau Mursala, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsiy Sulau Mursala, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsiada Sutara J 209.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kapal speedboat bermerek Dolphin membawa penumpang sebanyak 34 wisatawan berangkat sekitar pukul 10.30 WIB, dari bibir pantai Bosur Pandan Tapt atau waptsatu Tapts.
“Saat berangkat, kondisi cuaca memang agak mendung dari mulai pagi tadi. Namun, sayang di tengah laut, kapal wisatawan bertujuan ke Pulau Kalimantung, tiba-tiba dihantam ombak besar, ” ujar salah seorang wisatawan
Warga pandan yang berada di sekitar pantai menjelaskan bahwa informasi yang beredar, speedboat yang membawa penumpang sebanyak 34 wisatawan tersebut berangkat sekira pukul 10.30 WIB dari bibir Pantai Bosur Pandan. Di jelaskan juga bahwa walau cuaca pada pagi hari agak mendung, namun rombongan wisatawan ini tetap berangkat.
“Ditengah laut, kapal wisatawan yang menuju Pulau Kalimantung tiba-tiba dihantam ombak besar, ” ujar S. Sigalingging warga Pandan sembari mengatakan untuk sementara dikabarkan ada dua orang tewas
Pak Sigalingging yang juga Pemilik kapal wisata ini mengatakan, ombak besar datang menghantam kapal disertai hujan deras.
“Saat ombak datang, wisatawan panik dan rame-rame menuju dek kapal. Kapal berat ke depan. Begitu ombak kedua datang, dengan posisi seperti itu, kapal mudah terbalik, ” ungkapnya.
Tiga unit ambulance milik RSUD Pandan dipersiapakan di TPI Sarudik, Tapteng guna mengevakuasi korban kapal terbalik setelah dihantam ombak besar yang disertai badai di sekitaran pulau Mursala, Tapteng, Sabtu (29/6).
Pantauan wartawan dilokasi, sejumlah petugas kepolisian, TNI, Basarnas dan BPBD Tapteng bersiaga di dermaga TPI Pondok Batu Sarudik guna mengevakuasi para korban kapal Dolphin pengangkut wisatawan.
Tapak juga kapal milik Basarnas dan kapal Pol Airut serta dibantu kapal nelayan diterjunkan untuk menyelamatkan para korban wisatawan. (Jho Purba)